A. Tipe Data
Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu : 
| No | Tipe Data | Ukuran | Range (Jangkauan) | Format | Keterangan | 
| 1 | char | 1   byte | -   128 s/d 127 | %c | Karakter/string | 
| 2 | int | 2   byte | -   32768 s/d 32767 | %i   , %d | Integer/bilangan   bulat | 
| 3 | float | 4   byte | -   3.4E-38 s/d 3.4E+38 | %f | Float/bilangan   pecahan | 
| 4 | double | 8   byte | -   1.7E-308 s/d 1.7+308 | %lf | Pecahan   presisi ganda | 
| 5 | void | 0   byte | - | - | Tidak   bertipe | 
Contoh Program : 
| #include   <stdio.h>  #include   <conio.h> void   main()  {  int x;  float y;  char z;  double w;  clrscr();   /*   untuk membersihkan layar */  x = 10; /* variable x diisi dengan 10 */  y = 9.45; /* variable y diisi dengan 9.45 */  z = ‘C’; /* variable z diisi dengan karakter “C” */  w = 3.45E+20; /* variable w diisi dengan 3.45E+20 */  printf(“Nilai dari x adalah : %i\n”, x); /* Menampilkan   isi variable x */ printf(“Nilai dari y adalah : %f\n”, y); /* Menampilkan   isi variable y */ printf(“Nilai dari z adalah : %c\n”, z); /* Menampilkan   isi variable z */ printf(“Nilai dari w adalah : %lf\n”, w); /*   Menampilkan isi variable w */  getch();  }  | 
B. Konstanta 
Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak dapat diubah selama proses program berlangsung. Konstanta nilainya selalu tetap. Konstanta harus didefinisikan terlebih dahulu di awal program. Konstanta dapat bernilai integer, pecahan, karakter dan string. 
Contoh konstanta : 50; 13; 3.14; 4.50005; ‘A’; ‘Bahasa C’.
C. Variable
Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variable bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Nama dari suatu variable dapat ditentukan sendiri oleh pemrogram dengan aturan sebagai berikut : 
1.    Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf. Bahasa C bersifat case-sensitive artinya huruf besar dan kecil dianggap berbeda. Jadi antara nim, NIM dan Nim dianggap berbeda. 
2.    Tidak boleh mengandung spasi. 
3.    Tidak boleh mengandung symbol-simbol khusus, kecuali garis bawah (underscore). Yang termasuk symbol khusus yang tidak diperbolehkan antara lain : $, ?, %, #, !, &, *, (, ), -, +, = dsb 
4.    Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.
Contoh : Penamaan Variable yang benar
NIM,a,x,nama_mhs,f3098,f4,nilai,budi,dsb.
Contoh : Penamaan Variable yang salah
%nilai_mahasiswa,80mahasiswa,rata-rata,adaspasi,penting!,dsb 
 
 
D. Deklarasi 
Deklarasi diperlukan bila kita akan menggunakan pengenal (identifier) dalam program. Identifier dapat berupa variable, konstanta dan fungsi. 
• Deklarasi Variabel 
Bentuk umum pendeklarasian suatu variable adalah :   Nama_tipe nama_variabel; 
Contoh :  
int x; // Deklarasi x bertipe integer char y, huruf, nim[10]; // Deklarasi variable bertipe char float nilai; // Deklarasi variable bertipe floatdouble beta; // Deklarasi variable bertipe doubleint array[5][4]; // Deklarasi array bertipe integerchar *p; // Deklarasi pointer p bertipe char
• Deklarasi Konstanta 
Dalam bahasa C konstanta dideklarasikan menggunakan preprocessor #define. 
Contohnya : 
 #define PHI 3.14 #define nim “0111500382” #define nama “Sri Widhiyanti” 
• Deklarasi Fungsi 
Fungsi merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat diaktifkan atau dipanggil di manapun di dalam program. Fungsi dalam bahasa C ada yang sudah disediakan sebagai fungsi pustaka seperti printf(), scanf(), getch() dan untuk menggunakannya tidak perlu dide-klarasikan. Fungsi yang perlu dideklarasikan terlebih dahulu adalah fungsi yang dibuat oleh programmer. Bentuk umum deklarasi sebuah fungsi adalah : 
Tipe_fungsi nama_fungsi(parameter_fungsi); 
Contohnya :
float luas_lingkaran(int jari);void tampil(); int tambah(int x, int y); 
E.  Operator 
• Operator Penugasan 
Operator Penugasan (Assignment operator) dalam bahasa C berupa tanda sama dengan 
(“=”). 
Contoh : nilai = 80; A = x * y;
Artinya : variable “nilai” diisi dengan 80 dan variable “A” diisi dengan hasil perkalian antara x dan y. 
• Operator Aritmatika 
Bahasa C menyediakan lima operator aritmatika, yaitu : ♦ * : untuk perkalian ♦ / : untuk pembagian ♦ % : untuk sisa pembagian (modulus) ♦ + : untuk pertambahan ♦ -: untuk pengurangan Catatan : operator % digunakan untuk mencari sisa pembagian antara dua bilangan. 
Misalnya : 9 % 2 = 1 9 % 3 = 0 9 % 5 = 4 9 % 6 = 3 
Contoh Program 1 : 
| #include “stdio.h”  #include “conio.h”  void   main()  { clrscr(); // untuk membersihkan layar  printf(“Nilai dari 9 + 4 = %i”, 9 + 4); /* mencetak   hasil 9 + 4 */  printf(“Nilai dari 9 - 4 = %i”, 9 - 4); /* mencetak   hasil 9 - 4 */  printf(“Nilai   dari 9 * 4 = %i”, 9 * 4); /* mencetak hasil 9 * 4 */  printf(“Nilai dari 9 / 4 = %i”, 9 / 4); /* mencetak   hasil 9 / 4 */  printf(“Nilai dari 9 \% 4 = %i”, 9 % 4); /* mencetak   hasil 9 % 4 */  getch();  }  | 
Contoh Program 2 : 
/* Penggunaan operator % untuk mencetak deret bilangan genap antara 1 – 100 */ 
| #include   <stdio.h>  #include   <conio.h> void   main()  {  int   bil;  clrscr();   // untuk membersihkan layar  for   (bil=1; bil<100; bil++)  {    if(bil % 2 == 0) //periksa apakah ‘bil’   genap  printf(“%5.0i”,   bil);  }  getch();    }  | 
·         Operator Hubungan (Perbandingan) 
Operator Hubungan digunakan untuk membandingkan hubungan antara dua buah operand(sebuah nilai atau variable. Operator hubungan dalam bahasa C : 
| Operator | Arti | Contoh | |
| < | Kurang   dari | x   < y | Apakah   x kurang dari y | 
| <= | Kurang   dari sama dengan | x   <= y | Apakah   x kurang dari sama dengan y | 
| > | Lebih   dari | x   > y | Apakah   x lebih dari y | 
| >= | Lebih   dari sama dengan | x   >= y | Apakah   x lebih dari sama dengan y | 
| == | Sama   dengan | x   == y | Apakah   x sama dengan y | 
| != | Tidak   sama dengan | x   != y | Apakah   x tidak sama dengan y | 
·         Operator Logika 
Jika operator hubungan membandingkan hubungan antara dua buah operand, maka operator logika digunakan untuk membandingkan logika hasil dari operator-operator hubungan. Operator logika ada tiga macam, yaitu : ♦ && : Logika AND (DAN) ♦ || : Logika OR (ATAU) ♦ ! : Logika NOT (INGKARAN) 
·         Operator Unary 
Operator Unary merupakan operator yang hanya membutuhkan satu operand saja. Dalam bahasa C terdapat beberapa operator unary, yaitu : 
| Operator | Arti/Maksud | Letak | Contoh | Equivalen | 
| - | Unary   minus | Sebelum   operator | A   + -B * C | A   + (-B) * C | 
| ++ | Peningkatan   dengan penambahan nilai 1 | Sebelum   dan sesudah | A++ | A   = A + 1 | 
| Penurunan   dengan pengurangan nilai 1 | Sebelum   dan sesudah | A-- | A   = A – 1 | |
| sizeof | Ukuran   dari operand dalam byte | Sebelum | sizeof(I) | - | 
| ! | Unary   NOT | Sebelum | !A | - | 
| ~ | Bitwise   NOT | Sebelum | ~A | - | 
| & | Menghasilkan   alamat memori operand | Sebelum | &A | - | 
| * | Menghasilkan   nilai dari pointer | Sebelum | *A | - | 
Catatan Penting ! : 
Operator peningkatan ++ dan penurunan -- jika diletakkan sebelum atau sesudah operand terdapat perbedaan. Perhatikan contoh berikut : 
Contoh Program 1 : 
| /*   Perbedaan operator peningkatan ++ yang diletakkan di depan dan dibelakang   operand */  #include   <stdio.h>  #include   <conio.h> void main()    {  int x, nilai;  clrscr(); x = 5; nilai = ++x; /* berarti x = x + 1; nilai = x; */ printf("nilai = %d, x = %d\n", nilai, x);  nilai = x++;  /* berarti nilai = x;  nilai = x + 1; */  printf("nilai = %d, x = %d\n", nilai, x);  getch();  } | 
Contoh Program 2 : 
| #include   <stdio.h>  #include   <conio.h> void main()  {  int b, nilai;  clrscr();   // untuk membersihkan layar  b   = 15; nilai = --b;  /* berarti b = b -   1; nilai = b;  */ printf("nilai   = %d, b = %d\n", nilai, b); nilai = b--;    /* berarti nilai = b;  b = b +   1; */  printf("nilai   = %d, b = %d\n", nilai, b);  getch();  }  | 
 
Terima kasih info nya
BalasHapusMy blog